Alt/Text Gambar
Home » » Doa Dan Tata Cara Buang Hajat

Doa Dan Tata Cara Buang Hajat



Di dalam agama Islam baik perkara dunia maupun perkara akhirot sudah di atur sedemikian rupa, aturan ini jelas untuk kemaslahatan umatnya. Seperti halnya makan harus pakai tangan kanan sementara istinjak (membersihkan kotoran dari buang hajat) harus memakai  tangan kiri. Coba bayangkan kalau makan memakai tangan kanan,istinjak pun juga memakai tangan kanan. Islam adalah bener-bener agama yang sempurna.

Nabi Muhammad SAW sebagai suri tuladan telah memberi contoh kepada umatnya mengenai tata cara buang hajat. Dalam suatu hadist yang di riwayatkan oleh Anas Ibnu Malik Nabi Muhammad selalu berdoa sebelum masuk ke WC.

Doa Masuk WC

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ اَلْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

Artinya "Ya Allah sesungguhnya aku berlindung Kepada- Mu dari hal-hal yang keji dan kotor."


Hadist lengkapnya sebagai berikut:


وَعَنْهُ قَالَ: ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ اَلْخَلَاءَ قَالَ: اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ اَلْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ )  أَخْرَجَهُ اَلسَّبْعَة
Dari Anas Ibnu Malik Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam apabila masuk kakus beliau berdo'a: "Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hal-hal yang keji dan kotor." Dikeluarkan oleh Imam Tujuh.

Masih dari Anas Ibnu malik meriwayatkan......


وَعَنْهُ قَالَ: ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَدْخُلُ اَلْخَلَاءَ فَأَحْمِلُ أَنَا وَغُلَامٌ نَحْوِي إِدَاوَةً مِنْ مَاءٍ وَعَنَزَةً فَيَسْتَنْجِي بِالْمَاءِ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْه

Anas Radliyallaahu 'anhu berkata: Pernah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam masuk ke kakus lalu aku dan seorang pemuda yang sebaya denganku membawakan bejana berisi air dan sebatang tongkat kemudian beliau bersuci dengan air tersebut. Muttafaqun Alaihi.  


Nabi Muhammad SAW melarang keras kaumnya untuk buang air di sembarang tempat lebih-lebih di tengah jalan, sebagaimana seperti yang di riwayatkan oleh Abu Hurairh Ra berikut ini:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( اِتَّقُوا اَللَّاعِنِينَ: اَلَّذِي يَتَخَلَّى فِي طَرِيقِ اَلنَّاسِ أَوْ فِي ظِلِّهِمْ )  رَوَاهُ مُسْلِم
 
زَادَ أَبُو دَاوُدَ عَنْ مُعَاذٍ ( وَالْمَوَارِدَ )

وَلِأَحْمَدَ; عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: ( أَوْ نَقْعِ مَاءٍ )  وَفِيهِمَا ضَعْف

أَخْرَجَ اَلطَّبَرَانِيُّ اَلنَّهْيَ عَن ْ تَحْتِ اَلْأَشْجَارِ اَلْمُثْمِرَةِ وَضَفَّةِ اَلنَّهْرِ الْجَارِي. مِنْ حَدِيثِ اِبْنِ عُمَرَ بِسَنَدٍ ضَعِيف

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jauhkanlah dirimu dari dua perbuatan terkutuk yaitu suka buang air di jalan umum atau suka buang air di tempat orang berteduh." Riwayat Imam Muslim

Abu Dawud menambahkan dari Muadz r.a: "Dan tempat-tempat sumber air." Lafadznya ialah: "Jauhkanlah dirimu dari tiga perbuatan terkutuk yaitu buang air besar di tempat-tempat sumber air di tengah jalan raya dan di tempat perteduhan."


Dalam riwayat Ahmad Ibnu Abbas r.a: "Atau di tempat menggenangnya air." Dalam kedua hadits di atas ada kelemahan.


Imam Thabrani mengeluarkan sebuah hadits yang melarang buang air besar di bawah pohon berbuah dan di tepi sungai yang mengalir. Dari hadits Ibnu Umar dengan sanad yang lemah.

Terus bagaimana hukumnya jika setelah buang air kencing kita tidak membersihkannya, Rosulullah bersabda "Kebanyakan siksa kubur itu berasal darinya" hadistnya 

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( اِسْتَنْزِهُوا مِنْ اَلْبَوْلِ فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ اَلْقَبْرِ مِنْهُ )  رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيّ
وَلِلْحَاكِمِ: ( أَكْثَرُ عَذَابِ اَلْقَبْرِ مِنْ اَلْبَوْلِ )  وَهُوَ صَحِيحُ اَلْإِسْنَاد

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sucikanlah dirimu dari air kencing karena kebanyakan siksa kubur itu berasal darinya." Riwayat Daruquthni.


Menurut riwayat Hakim: "Kebanyakan siksa kubur itu disebabkan (tidak membasuh) air kencing." Hadits ini sanadnya shahih. 

Semoga bermanfaat.......


0 komentar:

Pecinta Sholawat. Powered by Blogger.