Alt/Text Gambar
Home » » Tradisi Dzikir Bersama Dengan Mengeraskan Suara

Tradisi Dzikir Bersama Dengan Mengeraskan Suara

Ada sebuah tradisi di tengah-tengah masyarakat kita, apabila berdzikir, baik itu selesai shalat, maupun dalam acara ritual tahlilan dan lain-lainnya, dilakukan secara bersama-sama dan dengan mengeraskan suara.

dzikir berjama'ah dan mengeraskan suara
Sumber gambar: sidomi.com
Hal tersebut tidak mengurangi pahala dzikir, bahkan dianjurkan untuk dilakukan dan terus dijadikan tradisi. Syaikh Muhammad bin Ali al-Syaukani (Ulama Syiah Zaidiyah yang sangat dikagumi oleh kaum wahabi) dan kitabnya Nail al-Authar menjadi rujukan yang otoritatif di kalangan salafi di Indonesia sejak zaman dulu, menulis sebuah kitab berjudul al-Ijtima' ala al-Dzikr wa al-Jahr bihi (Dzikir bersama dan mengeraskan suara). Dalam kitab tersebut, setelah menyitir sekian banyak ayat Al-Quran tentang Dzikir, al-Syaukani berkata:
"Ini adalah himpunan ayat-ayat Al-Quran ketika melihat pertanyaan ini. Dalam ayat-ayat tersbeut tidak ada pembatasan dzikir dengan cara mengeraskan suara atau memelankan, meninggikan atau merendahkan suara, bersama-sama atau sendirian. Jadi ayat-ayat tersebut memberi pengertian anjuran dzikir dengan semua cara tersebut"

Bahkan berkaitan dengan dzikir dengan cara mengeraskan suara setelah shalat fardlu, ada hadits shahih berikut ini:
"Dari Abu Ma'bad, bahwa Ibn Abbas Ra. mengabarkan kepadanya, bahwa mengeraskan suara dalam berdzikir ketika selesai shalat fardlu berjama'ah terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW. Ibn Abbas berkata -Aku mengetahui selesainya shalat fardlu itu, ketika aku mendengar suara keras mereka dalam berdzikir-"

Berkaitan dengan dzikir secara berjama'ah, ada sekian banyak hadits yang menganjurkannya, antara lain sebagai berikut:
"Syaddad bin Aus berkata, Kami bersama Rasulullah SAW tiba-tiba beliau berkata -Apakah diantara kalian ada orang asing (ahli kitab)?- Kami menjawab, tidak ada wahai Rasulullah. Lalu beliau memerintahkan agar mengunci pintu dan berkata, -Angkatlah tangan kalian, lalu ucapkanlah Laa ilaaha illallah!- Kami mengangkat tangan beberapa saat, kemudian Rasulullah meletakkan tangan beliau. Lalu bersabda -Alhamdulillah, Ya Allah, sesungguh Engkau mengutusku membuat kalimat tauhid ini, Engkau memerintahkannya kepadaku dan menjanjikanku surga karenanya, sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi janji- Kemudian beliau bersabda, -Bergembiralah, sesungguhnya Allah Ta'ala telah mengampuni kalian-"

0 komentar:

Pecinta Sholawat. Powered by Blogger.